GURUKU TERSAYANG
Semangat dan pengabdiannmu
Cermin kesucian hati serta jiwa tulusmu
Tidak terbayang
Betapa Luhur budimu
Namun sayang, ku pun tak bisa berbuat sesuai harapmu
Harumnya si bunga mawar
Tak kan bisa mengganti harumnya
namamu dihatiku
Bukan ku tak sayang padamu guruku
Tapi, kau juga harus mengerti
impian
Impian yang ku punya untuk jalan
terbaik kita semua
Bukan
Bukan ku ingin memaksamu
Tapi, ku hanya ingin kita bersama mencapai harapanku
Harapanmu
Harapan kita semua
Guruku tersayang
Karya :
Samsuddin Tanjung, S.Pd
Di tengah sepinya malam
Terlihat sesosok bayang duduk termenung
Kucoba dekati
Dan terus ku dekati
Hingga akhirnya pasti, dialah Kepala Sekolah Kami sedang
duduk seorang diri
Kucoba untuk meniti hatinya
Mencari, meraba apa yang dia
simpan
Dan akhirnya ku tahu
Qalbunya sedang fikirkan kami
Sang guru tercinta yang amat
disayang
Lalu kubisikkan kata untuk bisa membuka bibirnya
Namun yang keluar hanyalah titik demi titik air mata
Lama…
Lama dia menangis sambil menunduk
Kemudian dia bisikkan cerita
hatinya
Harapan pada kami sang guru
tercinta
Dia sadar
Dia tahu
Kami sudah berbuat yang terbaik untuknya
Untuk kami
Dan untuk semuanya
Tapi masih banyak sisa harapannya
Yang pasti akan berat untuk kami bawa
Akankah dia simpan sendiri
Ataukah ditambahnya lagi beban
sang guru kesayangannya
Entahlah..
Hanya dia yang tau yang terbaik
bagi semuanya
Semoga kau dapatkan impian terbaikmu
Kepala Sekolah kami.
Karya :
Samsuddin Tanjung, S.Pd
Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang,
Hari mudaku sudah pergi
Kini petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti.
Karya: Ali Hasjmi
DIPONEGORO
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.
Sekali berarti
Sudah itu mati.
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Maju
Serbu
Serang
Terjang
Karya: Chairil Anwar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar